Kamis, 26 November 2009

AKU SUKA MELACUR...

Sudahkah kuceritakan pada kalian kalau aku suka melacur?

Ternyata melacur itu enak, Kawan...

Tahukah kau bagaimana rasanya, Kawan...

Rasanya seperti...apa yah...

Nganu...itu...loh...
se...se...per...ti...:
Kotoran yang lengket pada dinding dan tidak akan hilang utk selamanya

se...se...per...ti...:
Muntahan yang penuh kebahagiaan karena terbebas dr penyakit

se...se...per...ti...:
bugil di tengah pasar tanpa seorang pun yang melihat

se...se...per...ti...:
menggorok leher sendiri dan melihat sidratul muntaha di dalamnya

se...se...per...ti...:
kacung yang disuruh majikan tapi tidak memberatkan sesuatu apapun padanya

se...se...per...ti...:
mendaki ke puncak gunung dengan cara digendong

se...se...per...ti...:
berada di singgasana dan akan turun sesuai keinginan kita

Kawan, tahukah kau bagaimana aku melacur?

AKU MELACUR KETIKA ORANG SUDAH MELUPAKANKU...

AKU MELACUR KETIKA SEMUA KEINDAHAN SERTA KEGLAMORAN TAK BERPIHAK PADAKU...

AKU MELACUR KETIKA IBU SUDAH MENINGGALKANKU...

AKU MELACUR SAAT SUARA-SUARA ORANG SUDAH TAK KUGUBRIS...

AKU MELACUR MANAKALA TIADA ATURAN YANG MENGIKATKU...

AKU MELACUR DAN BENAR-BENAR MELACUR SESUKA DAN SEPUAS HATIKU KETIKA TIADA SESUATU PUN YANG MEMBERATKANKU...

AKU MELACUR KETIKA TIADA LAGI BERPATOKAN KEPADA ARAH...

Kawan, tahukah kalian dengan siapa aku Melacur?

Dia...yang...oleh...orang-orang...dipanggil...ALLAH...

Dia...Kekasihku...

Tanpa menikah aku sudah bisa melacur denganNYA

Tanpa disatukan dengan ikatan aturan yang ada aku sudah berleha-leha denganNYA

Tanpa mendengarkan sumbang-sumbang suara orang aku sudah berdampingan denganNYA

Tanpa mempedulikan ibu, ayah, anak, istri, sodara, teman, aku sudah menyatu denganNYA

Kenapa begitu...karena Dia tak lagi memberatkanku

Kenapa begitu...karena memang harus begitu

Dan karena aku sudah menganggap Dia sebagai Kekasih Abadi

1 komentar:

Anonim mengatakan...

saderenge melacur, wonten dalan nuju mriku tho mas?