Mengantasipasi pendangkalan aqidah, keluarga Amrozi dan Ali Ghufron mengaktifkan “pasukan” Anti-Syirik. Sebab, sejak Amrozi dikubur, tanah kuburan banyak dicuri untuk “kesaktian”
Akibat perilaku aneh-aneh sebagian orang, kini, keluarga (alm) Amrozi dan Mukhlas harus mengaktifkan pasukan anti-syirik untuk menjaga kuburan. Sikap ini terpaksa dilakukan akibat banyaknya kejadian aneh semenjak terpidana Bom Bali 1 ini dikubur.
“Semenjak kakak saya dikubur, banyak orang-orang tidak bertanggungjawab mencuri tanah kuburan untuk kesaktian,” ujar Ali Fauzi, adik kandung Amrozi.
Menurut Ali Fauzi, pihaknya, terpaksa harus harus melakukan penjagaan yang akan dilakukan para kerabat dan sahabat terdekat secara bergantian.
Selain itu, menurut Ali Fauzi, sikap pihak keluarganya ini juga sesuai dengan keinginan almarhum beberapa hari menjelang eksekusi mati.
“Jangan sampai nanti kuburan saya dijadikan bahan kesaktian rawe-rontek,” ujar Ali Fauzi menirukan pesan Amrozi beberapa hari sebelum dieksekusi.
Menurut ustad Chozin, kakak kandung Amrozi, semenjak adiknya dikubur, tiba-tiba gundukan tanah kuburan yang tadinya tinggi kini menjadi rata. “Itulah mengapa Amrozi berpesan tidak ingin dikubur di makam umum,” ujar Ali Fauzi. [cha/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar